Kamis, 21 Juli 2016

rasalah dengan jiwa


"Isoo rumongso, ojo rumongso iso...."

Rasalah dengan jiwa, pekalah,
Maka yang tersirat akan terbaca.

Maafkan kami yang telah lalai,
Maafkan kami yang masih menyiksamu di usia rentamu.....
Maafkan kami yang tidak peka akan perasaan halusmu...
Maafkan kami yang tidak pernah menyadari betapa pengorbananmu untuk kami.

Kini terjawab sudah,
mengapa sudah mengapa ALLAH mempersulit jalan kami,
mengapa kepala selalu penuh dengan masalah,
Mengapa rejeki terasa sempit walaupun yang didapat melimpah.

Maafkan kami ibu, yang telah menggores luka dihatimu.
Maafkan kami ibu,
Yang masih menyiksa di usia rentamu,
Maafkan kami ibu, yang tak pernah peka akan perasaan halusmu.
Maafkan kami ibu, yang tak pernah mengerti pengorbananmu.

Maafkan kami,
Anak anakmu yang melangkah ke neraka dengan  sadar diri karena menyakitimu.....



Minggu, 17 Juli 2016

mengertilah, karena tidak semua mampu tersurat

Yang tersimpan dihati sering kali tidak pernah dimengerti.

Yang diperjuangkan seringkali tak pernah merasa

Seringkali jiwa patah asa dan ingin menyerah,

Tapi menyerahkah solusinya...

Inginnya hati berteriak menyerah, telah lelah dan merasa kalah untuk tetap melangkah.

Namun apa yg tersisa jika langkah terhenti?

Cinta tak pernah cukup untuk menopang perbedaan. Terlebih jika tak pernah segenap jiwa. Jiwa yang menyisakan ruang kosong sejak beribu waktu yang lalu.

Toleransi dan menahan diri menjadi senjata utama, hanya entah sampai kapan tak pernah ada yang tau.

Sampai kaki merasa lelah untuk melangkah, sampai hati tak lagi mampu dan menyerah

.........