Rabu, 05 Agustus 2020

ILHAM

Rasanya cukup aneh untuk memulai setelah sekian tahun tidak menulis. Namun karena saya anggap ini momen yang cukup penting dalam hidup, akan sayang jika terlupa nantinya. Benar benar luar biasa bagaimana Allah membuka jalan dan merubah jalan pikiran seseorang. Saya pribadi sudah mengalami hal ini beberapa kali, namun masih saja merasa takjub dengan kejadian seperti ini. 


Malam ini pada 6 agustus 2020 jam menunjukkan 01.05 dini hari, tiba tiba terbangun dari tidur dengan beberapa ide dan pemikiran yang luar biasa jelas. Sering kalinya ide dan pikiran ini bentuknya samar sehingga saat bangun tidur malah kadang hilang dan telupa seperti angin lalu. tapi pagi ini tidak. Muncul sudut pandang dan cara berpikir lain dari yang saat ini saya percaya dan lakukan. 

Seperti ada yang menuntun, bangun dari tidur diawali dengan solat isya kemudian tahajjud (isya pun kadangkala terabaikan karena rasa malas yang menempel Seperti kanker dalam tubuh). ditengah solat, istri terbangun untuk menyusul solat malam juga. Karena sama sama lapar, akhir ya saya masak mie instant untuk berdua. Jangan ditanya rasanya, untuk orang yang sedang lapar apapun akan terasa nikmat. Sungguh luar biasa DIA yang menciptakan rasa lapar. 

Berlanjut, dengan tekad yang tidak tahu darimana saya tiba tiba memutuskan untuk menghubungi salah seorang tetangga yang menjadi takmir musholla setempat untuk mulai mendaftar tabungan kurban untuk tahun depan. Nominalnya memang receh, tapi selama beberapa tahun ini kami sekeluarga absen berkurban dihari raya idul adha. Kembali lagi sungguh luar biasa DIA yang menggerakkan hati manusia. 

Kita mulai point utama dari tulisan receh ini. Sebagian besar dari kita pasti pernah membaca tulisan tentang cicak yang terjebak didinding rumah selama beberapa tahun dan masih tetap hidup karena Allah mengirim cicak lain setiap hari untuk berbagi makanannya. saya tidak akan bercerita tentang cicaknya, tapi kesimpulan yang saya angkat adalah Takdir dan nasib adalah mutlak. apapun yang kita lakukan dan usahakan sudah ditentukan Allah. Susah senang, berkecukupan atau tidak sudah ada garisnya. Manusia tinggal menjalani saja. Malam ini tiba-tiba saja Allah mengilhami diri dengan sudut pandang yang berbeda. Kenapa saya berpikir seperti cicak yang terjebak yang tetap hidup karena Allah mengirim cicak lain untuk membantu. Kenapa saya tidak mencoba menjadi cicak yang membantu tsb jika Allah mengizinkan.

Ada pepatah jawa "Urip iku Urup". Hidup sudah selayaknya bermanfaat untuk orang lain. Dan seseorang pernah berkata "Usaha adalah salah satu bentuk terbaik dari doa". 

Entah mengapa saya begitu yakin jika malam ini Allah memberikan ilham berupa jalan hidup yang seharusnya saya lakukan adalah berusaha memberi manfaat, bukan sekedar menerima manfaat. Setidaknya dalam jangkauan saya saat ini adalah orangtua, anak dan istri, pekerjaan, syukur syukur sampai ke warga disekitar tempat tinggal. 
 
Pagi ini saya memutuskan untuk menjalani hidup dengan mengusahakan apapun secara secara lebih baik dan berpikir apapun secara lebih baik bagaimana caranya hidup ini bisa bermanfaat untuk sekitar dimanapun saya berada. Berusaha memberi anak,istri, dan orangtua kehidupan yang lebih baik. Menjalani pekerjaan yang ada dengan sepenuh hati dan memaksimalkannya dengan harapan semoga Allah memberikan kebaikan didalamnya sehingga bisa memberikan kehidupan yang lebih layak untuk keluarga, menjadi lebih bermanfaat untuk sekitar, syukur syukur bisa ada bonusnya untuk sedikit menyenangkan diri sendiri. Sisanya biarlah DIA yang menentukan arah hidup ini akan kemana dan bagaimana. 

Syukur saya kepadaMU sang pemberi hidayah. Semoga saya bisa konsisten dan menjadi lebih baik setelah ini. 
amin..

Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an ay yaquula lahuu kun fa yakuun(u). 

Wassalam. 
Sidoarjo, 06-08-2020 jam 03.00